Kata
Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat
Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan
untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah ini.
Karya Ilmiah Ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang “tumbuhan mata dewa”, yang penulis sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Karya ilmiah ini di susun oleh
penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri Saya maupun
yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan.
semoga Karya Ilmiah penulis Dapat bermanfaat bagi Para Mahasiswa,
Pelajar, Umum Khususnya pada diri penulis sendiri dan semua yang membaca Karya
Tulis Saya ini, Dan Mudah mudahan Juga dapat memberikan wawasan
yang lebih luas kepada pembaca .
Tidak lupa saya ucapkan kepada yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini saya ucapkan terima kasih
kepada narasumber bapak andot yang telah sangat membantu dalam pembuatan karya
ilmiah ini dan kepada seluruh teman yang telah membantu dalam pembuatan karya
ilmiah ini penulis ucapkan terima kasih banyak
Tujuan karya ilmiah ini adalah sebagai
berikut :
1. Dapat mengetahui maanfat tumbuhan
mata dewa
2. Mengetahui pentingnya alam
3. Lebih menjaga dan melestarikannya
alam
Manfaat
dari pada karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat di jadikan obat diare (kulit
dari tumbuhan mata dewa)
2. Sebagai penyerap polusi udara
3. Dapat di jadikan lahan bisnis
4. Pencegah stroke
5. Sebagai sarana berdoa untuk orang
hindu
6. Senyawa berhasiat untuk meluruhkan
lemak badan
Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Penulis ucapkan
Terima kasih telah membaca karya ilmiah ini
Daftar isi
Kata
pengantar
Daftar isi
Bab I. pendahuluan
a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
c. Manfaat penelitian
d. Metode penelitian
e. Lokasi
Bab II. Telaah
pustaka
Bab III. Pembahasan
a. Mitologi Mata dewa (genetri)
b. Fungsi Mata dewa (genetri)
c. Cara menanam mata dewa
Bab IV. Sumber
belajar
a. Buku
Bab V. Kesimpulan
a. Kesimpulan
b. Saran
Bab VI. Penutup
a. Daftar pustaka
b. Lampiran
Bab I. pendahuluan
1. pendahuluan
A. Latar belakang
Tumbuhan mata dewa tidak kita ketahui secara luas baik
manfaat dan nama pun mungkin baru kita dengar karena sekarang dalam pembahasan
karya ilmia “Tumbuhan mata dewa dengan sejuta manfaat” yang hampir punah karena
jarang peminaat yang tidak mengetahui manfaat dari pada tumbuhan mata dewa itu
sendiri
Diharapkan dalam pembahasa karya ilmia ini semuanya menyadari
bahwa bukan hanya tumbuhan mata dewa saja yang hampir punah tetapi banyak
tumbuhan herbal di luar yang tidak kita ketahui dengan manfaatnya yang hampir
punah
Saya di sini bersama rekan saya Edwin telah melakukan
wawancara terhadap salah seorang pembudidaya tumbuhan mata dewa yakni yang
masih jarang peminatnya
B.
Rumusan masalah
Tumbuhan mata dewa(genetri,jenetri), sekarang ini jarang sekali peminaat karena
kurang tahu masyarakat umum mungkin karena itulah tumbuhan mata dewa jarang di
minati di daerah cirebon saja menurut narasumber yang kami tanya hanya ada 2
pembudidaya besar yang membudidayakan tumbuhan mata dewa itu sendiri
jawa tengah yang mungkin sudah menyadari manfaat dari
tumbuhan mata dewa itu sendiri pembudidayaan mata dewa dikatakan mudah tapi
sulit dengan perawatan intensif tumbuhan mata dewa akan dapat di panen
Setelah melakukan penanaman bibit, tanaman mulai berbunga
pada usia 2 tahun di panen sekitar 2,4 tahun setelah bibit di tanam salah satu foto bibit tanaman tumbuhan mata
dewa(genetri) di baeah ini :
Kedala yang dialami selama pembudidayaan sebagai berikut :
1. Hama tumbuhaan mata dewa ini adalah
ulat coklat yang mengerogoti batang muda yang di makan oleh ulat tersebut
2. Jika tidak dilakukan pemeliharaan
secara intensif akan banyak daun atau pucuk bunga yang akan berguguran di
karenakan kurangnya pengawasa
3. Bibit patah karena tak tahan terpaan
angin
Foto tumbuhan mata dewa yang sudah berpokosi menghasilakan
buah yang dapat di jual
kisaran
harga untuk buah dari mata dewa itu sendiri Biji ganitri(Mata dewa) dikelompokkan
dalam 11 nomor, nomor 1-ukuran diameter 5 mm-adalah yang terkecil dan termahal.
Nomor berikutnya setiap kenaikan 0,5 mm. Kelas 1-9 dihargai per butir, sedang
nomor 10 dan 11 dihargai per kilogram.
Sejak pamornya naik, harga itu tak pernah turun, bahkan terus naik. Pada
1960 harga sebuah biji kelas 1 Rp0,5;
sekarang, Rp152. Bandingkan dengan harga biji kelas 10 berukuran 9,5 mm
mencapai Rp11.000 per kg; nomor 11 berukuran di atas 10 mm, Rp2.000 per kg.
Setiap kenaikan diameter 0,5 mm, harga semakin turun. Harga sebuah biji nomor 9
ukuran 9 mm- Rp10.
‘Kelihatannya
murah, tapi bila diakumulasikan bisa mencapai jutaan rupiah per pohon,’ papar
ayah 3 anak itu. Dari sebuah pohon, biji yang termasuk kelas 1-9 tak sampai
20%. Pada panen perdana ketika pohon berumur 4 tahun, produksi mencapai 350.000
butir. Pekebun memanen buah pada September-Februari.
Varietas
yang dibudidayakan Komari berproduksi ketika berumur 2 tahun; jenis lokal, umur
6-7 tahun. Batang varietas super lebih pendek sehingga memudahkan panen. Jenis
super berumur 4 tahun tingginya 4 meter; lokal, 10-15 meter. Nah, jenis super
itu lebih banyak menghasilkan biji kelas 1- 9. Dengan jarak tanam 6 m x 6 m,
populasi ganitri di lahan 1 ha mencapai 120 pohon. ‘Setengahnya sudah berbuah
dan siap panen 2 bulan mendatang,’ kata pria 72 tahun itu.
Di
Desa Dongdong, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Komari bukan satu-satunya pekebun
ganitri. Saat ini terdapat 70 pekebun yang membudidayakan pohon anggota famili
Elaeocarpaceae itu di Cilacap. Setelah Komari sukses meraup laba besar, mereka
ingin mengikuti jejaknya. Rata-rata mereka menanam 2-10 pohon mata dewa alias
ganitri di pekarangannya. Dapat di bandingkan bila dengan membuka usaha
tumbuhan mata dewa dari segi ekonomis jauh lebih menguntungkan di bandingkan
dengan padi,mangga, dll ujar narasumber kami
C.
Manfaat mata dewa (genetri)
Manfaat
dari pada karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat di jadikan obat diare (kulit
dari tumbuhan mata dewa)
2. Sebagai penyerap polusi udara
3. Dapat di jadikan lahan bisnis
4. Pencegah stroke
5. Sebagai
D.
Metode penelitian
Metode yang
kami gunakan adalah dengan bertanya kepada narasumber dan di berikan beberapa
tambahan dari beberapa sumber yaituh internet yang secara menyeluruh dan buku
sebagai acuan
E.
Lokasi
Narasumber : bapak
Andot Rusganda
Desa :
Kubang
Kecamatan : Talun
Kabupaten : Cirebon
Bab II. Telaah pustaka
Kami
mendapat sumber bacaan dari majalah trubus dan narasumber yang kami wawancara
hingga dapat menyelesaikan karya ilmiah ini
sayah ucapkan terima kasih
Bab III. Pembahasan
a. Mitologi mata dewa (genetri)
Orang hindu
meyakini sebagian besar mata dewa menitik ke bumi, tetesan air mata itu tumbuh
menjadi mata dewa yang sekarang ini
b. Fungsi mata dewa (genetri)
1. Dapat di jadikan obat diare (kulit
dari tumbuhan mata dewa)
2. Sebagai penyerap polusi udara
3. Dapat di jadikan lahan bisnis
4. Pencegah stroke
5. Sebagai sarana berdoa untuk orang
hindu
Bab IV. Sumber belajar
a. Buku
Kami
mendapat mengetahui berbagai macam kegunaan serta manfaat dari pada Mata dewa
(genetri)seperti yang telah kami sebutkan di atas
Bab v. Kesimpulan
A.
Kesimpulan
Pohon mata
dewa(genetri) adalah salah satu penyerap polusi udara bukan hanya itu saja tapi
juga dapat sebagai sejumah penyakit yang
dapat di obati oleh tanaman mata dewa(genetri) Tumbuhan mata dewa yang banyak
maanfat tapi jarang peminatnya karena kurang tahu masyarakat
B.
Saran
Diharapkan
dari karya ilmia mengenai tumbuhan mata dewa ini yaitu:
1. Dapat mengetahui maanfat tumbuhan
mata dewa
2. Mengetahui pentingnya alam
3. Lebih menjaga dan melestarikannya
alam
semoga dapat
bermaanfaat bagi yang membaca karya ilmia ini
Bab VI.
Penutup
a. Daftar pustaka
http://www.yoga.cilacaponline.web.id/.Copyright © 2009
Jenitri Jogja & MySiteBuilder.com
Ismawan,Bambang
dkk,november 2007. Tumbuhan mata dewa. Jakarta:PT. Trubus swadaya
Lampiran
Taksonomi dan tatanama
Famili : Elaeocarpaceae
Sinonim : Elaeocarpus ganitrus Roxb, Elaeocarpus
angustifolta Bl, E. cyanocarpa Maing, E. sphaerica Schum, Ganitrus sphaerocarpa
Nama lokal : Ganitri, genitri, jenitri,
Jawa : Sambung susu; Madura : Klitri; Bali : Biji Mala; Sulawesi Selatan : Biji
Sima; Bogor : Katulampa, Mata dewa, Mata siwa.
Distribusi dan habitat
Tempat tumbuh pohon Ganitri pada ketinggian di bawah 1.200
mdpl, terutama pada ketinggian 500–1.000 mdpl. Elaeocarpus merupakan jenis
tanaman subtropis. Tanaman ini tumbuh tersebar di Asia Tenggara.
Terdapat kurang lebih 350 spesies tersebar dari Madagaskar,
Cina bagian selatan, Nepal, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Thailand, Australia
dan Kepulauan Pasifik. Sekitar 70 % pohon Ganitri ditemukan di Indonesia, dan
banyak ditanam di Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Timor.
Penyebaran dilakukan melalui burung, kelelawar serta hewan pengerat.
Kegunaan
Di Indonesia, Ganitri dikenal sebagai pohon pelindung,
berfungsi sebagai penghisap polutan. Kayunya dapat digunakan sebagai kayu
bangunan, tetapi bila terkena tanah tidak awet. Biji bisa digunakan sebagai
sarana peribadatan (tasbih), obat epilepsi, asma, hipertensi, radang sendi dan
penyakit hati.
Buah Ganitri berkhasiat untuk peluruh lemak badan.
Deskripsi botani
Pohon Ganitri dapat mencapai ketinggian 25–30 m dengan
diameter 30–40 cm, batang tegak dan bulat berwarna coklat – kelabu dengan warna
tambahan (tint) lembayung hingga coklat merah – muda (licht rossigbruin).
Bentuk batang menyerupai monopodial. Batang bebas cabang 5–10 m, diameter
batang mencapai 20 cm. Kayunya termasuk kelas agak ringan hingga sedang, dengan
struktur agak lunak, padat.
Daun tunggal, tersebar, lonjong sampai lanset, tepi
bergerigi meringgit tidak dalam, ujung meruncing, pangkal runcing. Panjang daun
mencapai 8-20 cm, lebar 3-6 cm, bertangkai pendek 12 mm dengan pertulangan
menyirip.
Sistem perakaran tunggang.
Diskripsi buah dan benih
Buah berbentuk bola diameter ±1,5-2 cm. Buah menggantung
pada tangkai kecil yang panjang. Kulit buah masak berwarna biru tua sampai
ungu. Kecuali selapis tipis daging buah, buahnya hampir seluruhnya terdiri dari
biji yang keras.
Biji-biji
Ganitri keras dan awet. Berbentuk bola kadang berbentuk buah pear seukuran biji
kopi hingga sekelerang dengan diameter ±1-1,5 cm, warna kulit biji coklat,
berukir. Setiap biji memiliki jumlah lekukan atau mukhis yang bervariasi mulai
dari 1 hingga 21 lekukan.
Perkiraan jumlah 1000 butir seberat 740,4551 gram (1351
butir benih/kg). Kadar air rata-rata 12,08 %.
Pembungaan dan pembuahan
Bunga majemuk, berbentuk malai, terdapat di ketiak daun
dengan tangkai bunga ±0,5 cm. Kelopak lonjong, runcing, berwarna hijau pucat
atau kemerahan, dari luar berambut. Mahkota berbentuk lonceng, bercangap,
berwarna kuning atau putih kehijauan, panjang ±1,3 cm. Tonjolan dasar bunga
berambut kasar, bakal buah bentuk telor, berambut rapat; kepala putik tidak
melebar.
Musim berbunga mulai pada bulan Oktober sampai
Desember, muncul buah muda pada bulan Januari dan buah masak pada bulan
Maret (ciri buah berwarna biru). Buah berjatuhan biasanya pada bulan April
sampai akhir Mei.
Penyerbukan dilakukan secara alami dengan bantuan lebah.
Panen buah
Panen perdana ketika pohon Ganitri berumur 4 tahun, produksi
mencapai 350.000 butir. Pengunduhan atau pegumpulan buah sebaikya
dilakukan pada pertengahan bulan April sampai dengan awal bulan Mei (pada musim
kemarau).
Pengolahan, penanganan buah dan benih
Untuk keperluan penyemaian, buah Ganitri dibersihkan,
kemudian dibusukkan lalu biji dikeringkan.
Untuk keperluan industri, biji Ganitri diawetkan dengan cara
buah yang sudah tua direbus selama 2 jam, setelah kulit luar melunak biji
dibersihkan dan dijemur selama 18 jam.
Penyimpanan dan viabilitas
Termasuk jenis orthodoks. Viabilitas dapat dipertahankan
sampai beberapa tahun apabila disimpan pada wadah kedap udara, dengan suhu
rendah.
Dormansi
dan perlakuan pendahuluan
Kulit biji Ganitri sangat keras, maka untuk
mempercepat perkecambahannya dilakukan dengan cara biji dipendam dalam tanah
dan dipanaskan dengan api di atasnya. Atau dengan cara kulit biji diretakkan
atau dikerat.
Penaburan dan perkecambahan
Pembibitan Ganitri telah dikembangkan dengan cara okulasi
untuk memperoleh pohon induk dengan produksi buah berukuran kecil.
Perbanyakan secara generatif dilakukan dengan memecah biji
ganitri untuk mengambil benihnya.
Biji yang telah berkecambah selanjutnya dipindah dalam
polybag dengan media dari campuran tanah, pasir, kompos (3:1:1) atau dapat pula
dengan campuran media tanah, pasir, sekam padi (1:1:1). Benih akan mulai
berkecambah setelah 4 sampai 6 bulan kemudian.
Kesehatan
Hama tanaman Ganitri yang paling sering kita jumpai adalah
uret. Hama ini menyerang bagian akar pohon di dalam tanah. Jika terdapat
tanda-tanda terserang hama uret segera dilakukan pengendalian dengan melarutkan
1 sendok teh Marshal 25 ST ke 1 liter air. Siramkan larutan tersebut
disekeliling batang dan perakaran, selanjutnya sirami terus tanaman dan beri
pupuk secukupnya hingga tanaman sehat kembali yang ditandai dengan munculnya
pucuk-pucuk baru.
Hama lain yang mengganggu adalah penggerek batang, tetapi
hama tersebut hanya merusak sebagian batang atau cabang pohon.
Pendahuluan
latar belakang
Cerita adalah suatu karya tulis yang ada di indonesia penulis membuat tulisan di bawah ini berharap bisa menambah pengetahuan mengenai karya tulis yang berupa cerita rakya,mitos dan legenda penulis mengucapkan terima kasih banya kepada yang telah mendukung dalam penulisan makalah ini.
penulis mengakui tulisan yang penulis tulis belumlah sempurna oleh karena itu penulis mohon saran dan komentarnya jika ada penulisan kata
Rumusan masalah
1. Pengertian cerita rakyat,mitos, dan legenda
2. membirikan salah satu contoh
Pembahasan
a. Mitos
Secara
sederhana, definisi mitos adalah suatu informasi yang sebenarnya salah tetapi
dianggap benar karena telah beredar dari generasi ke generasi. Begitu luasnya
suatu mitos beredar di masyarakat sehingga masyarat tidak menyadari bahwa
informasi yang diterimanya itu tidak benar. Karena begitu kuatnya keyakinan
masyarakat terhadap suatu mitos tentang sesuatu hal, sehingga mempengaruhi
perilaku masyarakat.
Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang di
tokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia
lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh
yang punya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang
diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan
bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan
konsep dongeng suci. Mitos juga merujuk kepada satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang
dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada
masa dahulu. Jadi, Mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia,
atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang
dalam. Mitos juga mengisahkan petualangan para dewa, kisah
percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya. Mengapa Mitos di
Percaya? Sebab masyarakat beranggapan mitos sangat berpengaruh pada kehidupan
masyarakat, khususnya masyarakat tradisional yang masih sangat kental budaya
kedaerahannya.
LEGENDA
Sebuah
kisah sejarah tradisional (atau kumpulan cerita terkait) populer dianggap benar
tetapi biasanya berisi campuran fakta dan fiksi. ebuah legenda adalah cerita
yang diceritakan seolah-olah itu adalah peristiwa sejarah, bukan sebagai
penjelasan untuk sesuatu atau narasi simbolik. Legenda mungkin atau mungkin
tidak versi dijabarkan dari peristiwa sejarah. Legenda yang dalam bahasa Latin disebut
legere adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai
sesuatu yang benar-benar terjadi.
Oleh karenanya, legenda sering kali dianggap sebagai sejarah
kolektif (folk history). Meski demikian, karena tidak tertulis, maka kisah-kisah
tersebut telah mengalami distorsi, sehingga sering kali jauh berbeda dengan
aslinya. Oleh sebab itu, jika legenda dipergunakan sebagai bahan untuk
merekonstruksi suatu sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu
bagian-bagiannya dari hal-hal yang mengandung sifat-sifat cerita rakyat
(folklore). Legenda ataupun cerita rakyat, terkait dekat sekali dengan Mitologi.
Namun, pada cerita rakyat, waktu dan tempat tidak spesifik dan ceritanya tidak
dianggap sebagai sesuatu yang suci dan dipercaya kebenarannya layaknya
Mitologi. Sedangkan legenda sendiri, meskipun kejadiannya dianggap benar,
pelaku-pelaku kisahnya adalah manusia, bukan Dewa dan monster seperti pada
Mitologi.
CERITA RAKYAT
Cerita
Rakyat adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa
Indonesia. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di
suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam
cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa.
Fungsi Cerita rakyat selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan
terutama cerita rakyat yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral. Banyak
yang tidak menyadari kalo negeri kita tercinta ini mempunyai banyak Cerita
Rakyat Indonesia yang belum kita dengar, bisa dimaklumi karena cerita rakyat
menyebar dari mulut – ke mulut yang diwariskan secara turun – temurun. Namun
sekarang banyak Cerita rakyat yang ditulis dan dipublikasikan sehingga cerita
rakyat Indonesia bisa dijaga dan tidak sampai hilang dan punah.Sekarang banyak
juga Cerita Rakyat yang difilmkan lho dan sisi positifnya Cerita Rakyat jadi
semakin terjaga meski kadang ada penambahan jalan ceritanya.
contoh :
cerita yang di ambil di desa tenjolayar, kuningan, jawa
barat
Sarta désa tenjolayar sorangan nu nyicinganana ngembang sarta wewengkon anu cukup lega ku kituna pamustunganana mindenglumangsung keributan alatan perebutan hak kakawasaan. Saterusna para sasipuh ngariung pikeun ngamekarkeun wewengkonkasebut sehinga jadi dua nyaéta désa tenjolayar sarta mekarjaya, mekarjaya anu hartosna pemekaran ti tenjolayar
penutup
Dalam pembuatan karya ilmia ini mungkin kurang sempurna, di
karenakan adanya keterbatasan-keterbatasan tertentu. Maka dari itu, sangatlah
di perlukan kritikan-kritikan maupun saran dari rekan-rekan maupun pembaca agar
dalam proses pembuatan makalah bahasa Indonesia ini lebih baik lagi dari yang
sebelumnya. Karena kesempurnaan itu hanyalah milik ALLAH SWT. Seseorang semoga
menjadi bacaan yang berguna bagi paca pembaca sekalian
terimakasih……………………………..
Daftar pustaka
http://lianurbaiti.wordpress.com/2013/03/30/pengertian-dan-perbedaan-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat/
BAB1
Pendahuluan
http://lianurbaiti.wordpress.com/2013/03/30/pengertian-dan-perbedaan-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat/
BAB1
Pendahuluan
Latar belakang
Penulis membuat makalah ini bertujuan untuk menambah ilmu untuk para pembaca sekalian mengenai pengertian alam semesta , terbentuknya alam semesta, definisi tata surya serta planet,matahari,astroid,komet dan meteor
Makalah ini ada kekurangan dan kelebihanya penulis mohon saran dan kritiknya
Tujuan
1. mengetahui terbentuknya alam semesta
2. definisi tata surya
3. definisi planet,matahari,astroid,komet dan meteor
Penulis membuat makalah ini bertujuan untuk menambah ilmu untuk para pembaca sekalian mengenai pengertian alam semesta , terbentuknya alam semesta, definisi tata surya serta planet,matahari,astroid,komet dan meteor
Makalah ini ada kekurangan dan kelebihanya penulis mohon saran dan kritiknya
Tujuan
1. mengetahui terbentuknya alam semesta
2. definisi tata surya
3. definisi planet,matahari,astroid,komet dan meteor
BAB2
pembahasan
1.1 Alam semesta
Definisi luas dari alam semesta ditemukan
dalam naturae De divisione oleh filsuf abad pertengahan Johannes
Scotus Eriugena, yang didefinisikan sebagai segala sesuatu hanya, segala
sesuatu yang ada, dan segala sesuatu yang tidak ada. Waktu tidak
dipertimbangkan dalam definisi Eriugena's; demikian, definisinya mencakup
segala sesuatu yang ada, telah ada dan akan ada, serta segala sesuatu yang
tidak ada, belum pernah ada dan tidak akan pernah ada. Definisi ini
mencakup segalanya yang tidak diadopsi oleh sebagian besar filsuf di kemudian
hari, tetapi sesuatu yang tidak sepenuhnya berbeda muncul kembali dalam fisika
kuantum, mungkin paling jelas dalam perumusan jalan-terpisahkan dari Feynman.
Menurut formulasi itu, amplitudo probabilitas untuk berbagai
hasil percobaan yang diberikan sangat ditentukan oleh keadaan awal sistem
tersebut yang termajukan dari awal ke keadaan akhir. Tentu saja, percobaan
hanya dapat memiliki satu hasil, dalam kata lain, hanya satu hasil yang mungkin
adalah menjadi nyata di Alam Semesta ini, melalui proses misterius
pengukuran kuantum, juga dikenal sebagai runtuhnya fungsi gelombang (namun
lihat-banyak dunia hipotesis di bawah ini yang dijelaskan di bagian
Multiverse). Dalam hal ini, matematika didefinisikan dengan baik,
bahkan yang tidak ada (semua path yang mungkin) dapat mempengaruhi yang
akhirnya tidak ada (pengukuran eksperimental). Sebagai contoh khusus,
setiap elektron intrinsik identik dengan setiap lainnya,
sehingga amplitudo probabilitas harus dihitung memungkinkan untuk
kemungkinan bahwa mereka bertukar posisi, sesuatu yang dikenal sebagai simetri
tukar. Konsepsi ini merangkul baik Semesta ada dan non-paralel
longgar ada doktrin-doktrin Buddhis shunyata dan pengembangan saling
bergantung realitas, dan Gottfried Leibniz dengan konsepnya yang
lebih modern dari kontingensi dan identitas indiscernibles.
A. Teori Kabut
Teori kabut dikemukakan oleh dua orang ilmuan yaitu Imanuel
Kant (1724-1804) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Piere Simon Laplace
(1749-1827) ahli astronomi bangsa Perancis. Kant mengemukakan teorinya tahun
1755, sedangkan Laplace mengemukakan tahun 1796 dengan nama Nebular
Hypothesis.
Pada akhir abad ke-19 teori kabut disanggah oleh beberapa
ahli seperti James Clark Maxwell yang memeberikan kesimpulan bahwa bila bahan
pembentuk planet terdistribusi disekitar matahari membentuk suatu cakram atau
suatu piringan, maka gaya yang disebabkan oleh perbedaan perputaran (kecepatan
anguler) akan mencegah terjadinya pembekuan planet. Pada abad ke-20 percobaan
dilakukan untuk membuktikan terbentuknya cincin-cincin Laplace, menunjukkan
bahwa medan magnet dan medan listrik matahari tekah merusak proses pembekuan
batu-batuan. Jadi tidak ada alasan yang kuat untuk menyatakan bahwa cincin gas
dapat membeku membantuk planet.
B. Teori
Planetisimal
Teori planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C.
Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal
mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang
hampir menabrak matahari.
C. Teori Pasang Surut Bintang
Teori pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh
James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang
sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada
jumlah awalnya matahari.
D. Teori Kondensasi
Teori kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda
yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi
menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar
membentuk cakram raksasa.
E. Teori Bintang Kembar
Menurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang
yang berdekatan (bintang kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan
berkeping-keping. Akibat pengaruh grafitasi dari bintang kedua, maka
kepingan-kepingan itu bergerak mengelilingi bintang tersebut dan berubah
menjadi planet-planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak adalah matahari.
F. Teori Ledakan Maha
Dahsyat (Big Bang)
Pada awal abad ke-21 muncul teori ledakan maha dahsyat Big
Bang, membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun
yang lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketaidaan sebagai hasil dari ledakan
satu titik tunggal. Pada awalnya alam semesta ini berupa satu massa maha padat.
Massa maha padat ini dapat dianggap suatu atom maha padat dengan ukuran maha
kecil yang kemudian mengalami reaksi radioaktif dan akhirnya mneghasilkan
ledakan maha dahsyat.
- Bintang adalah benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya. Bintang yang terdekat dengan bumi adalah matahari.
- Matahari adalah bintang yang letaknya paling dekat dengan bumi, yaitu sekitar 149.600.000 kilometer atau 92,26 juta mil, terbentuk dari komponen gas helium dan hidrogen dan terdiri dari enam lapisan. Matahari merupakan pusat dari tata surya kita. Matahari dikelilingi oleh planet-planet anggota tata surya seperti planet bumi, merkurius, venus, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan jupiter.
- Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya. Planet yang dekat dengan bumi dapat kita lihat setiap hari dengan mata telanjang seperti planet venus yang disebut orang sebagai bintang fajar.
- Asteroid adalah planet-planet kecil yang jumlahnya puluhan ribu, beredar mengelilingi matahari, letaknya di antara orbit Mars dan Jupiter. Para ahli astronomi menyatakan dalam sebuah teori bahwa asteroid adalah sisa-sisa planet yang meledak, sebelumnya mengorbit matahari di antara orbit-orbit Mars dan Jupiter. Ada sebuah teori lain menjelaskan bahwa asteroid adalah bongkahan-bongkahan benda-benda angkasa yang tidak pernah dapat membentuk planet pada waktu sistem tata surya terbentuk.
- Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari. Komet memiliki orbit garis edar sendiri yang bentuknya sangat lonjong. Komet biasa disebut sebagai bintang berekor karena sifatnya yang bercahaya terang dan memiliki ekor gas debu yang sangat panjang.
- Meteor adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan meteor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya gesekan yang cepat tersebut menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan kita melihatnya seperti bintang jatuh.
Perbedaan
dari anggota sistem tata surya yang disebutkan diatas ialah :
- Matahari adalah salah satu dari bintang hanya saja paling berbeda dari bintang yang lainnya dalam hal suhu, warna, ukuran, massa, dan komposisi gasnya. Selain itu, hanya matahari sebagai pusat dari tata surya kita.
- Asteroid dapat dibedakan dengan komet melalui penampakannya, kalau komet memiliki ekor tetapi asteroid tidak memiliki ekor.
- Meteor tidak memiliki orbit seperti komet, asteroid dan planet.
- Kedatangan komet ke bumi dapat diprediksi, tetapi kedatangan dari meteor tidak dapat diprediksi.
- Bintang dapat memancarkan cahaya sendiri sedangkan planet memantulkan cahaya dari bintang seperti bulan.
penutup
Dalam pembuatan karya ilmia ini mungkin kurang sempurna, di
karenakan adanya keterbatasan-keterbatasan tertentu. Maka dari itu, sangatlah
di perlukan kritikan-kritikan maupun saran dari rekan-rekan maupun pembaca agar
dalam proses pembuatan makalah bahasa Indonesia ini lebih baik lagi dari yang
sebelumnya. Karena kesempurnaan itu hanyalah milik ALLAH SWT. Seseorang semoga
menjadi bacaan yang berguna bagi paca pembaca sekalian
terimakasih……………………………..
Pembahasan
A. LAPISAN DALAM BUMI
Secara struktur lapisan dalam bumi, dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Kerak bumi (crush)
Merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal
lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri
dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi
seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC.
Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan
litosfer.
2. Selimut atau selubung (mantle)
Merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak
bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat.
Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC.
3. Inti bumi (core)
Terdiri dari material cair, dengan penyusun utama
logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 –
5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti
dalam.
a. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri
atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC.
b. Lapisan inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola
dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi
yang suhunya mencapai 4.500 oC.
1. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah
planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa.
Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai
dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa
lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut.
Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi
tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena
pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya
bintang. Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%)
dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel,
tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi
kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari
matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari
atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
2. Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terrendah, campuran
gasnya paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini
kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda
langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah
yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Ketinggian
yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena
permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke
udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara
tunak (steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada
permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi
dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.
Lapisan ini dianggap sebagai bagian atmosfer yang paling
penting, karena berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat dari berbagai
jenis mahluk hidup termasuk manusia, serta sebagain besar iklim berlangsung
pada lapisan troposfer. Susunan kimia udara troposfer terdiri dari 78,03%
nitrogen, 20,99 oksigen, 0,93% argon, 0,03% asam arang, 0,0015% nenon, 0,00015%
helium, 0,0001% kripton, 0,00005% hidrogen, serta 0,000005% xenon.
Di dalam troposfer terdapat tiga jenis awan yaitu:
1. Awan rendah (cumulus), yang tingginya antara 0 – 2 km
2. Awan pertengahan (alto cumulus lenticularis), tingginya
antara 2 – 6 km
3. Awan tinggi (cirrus) yang tingginya antara 6 – 12 km.
Troposfer terbagi lagi ke dalam empat lapisan, yaitu :
1. Lapisan Udara Dasar
Tebal lapisan udara ini adalah 1 – 2 meter di atas permukaan
bumi. Keadaan di dalam lapisan udara ini tergantung dari keadaan fisik muka
bumi, dari jenis tanaman, ketinggian dari permukaan laut dan lainnya. Keadaan
udara dalam lapisan inilah yang disebut sebagai iklim mikro, yang memperngaruhi
kehidupan tanaman dan juga jasad hidup di dalam tanah.
2. Lapisan Udara Bawah
Lapisan udara ini dinamakan juga lapisan-batasan planiter (planetaire
grenslag, planetary boundary layer). Tebal lapisan ini 1 – 2 km. Di sini
berlangsung berbagai perubahan suhu udara dan juga menentukan iklim.
3. Lapisan Udara Adveksi (Gerakan Mendatar)
Lapisan ini disebut juga lapisan udara konveksi atau lapisan
awan, yang tebalnya 2 – 8 km. Di dalam lapisan udara ini gerakan mendatar lebih
besar daripada gerakan tegak. Hawa panas dan dingin yang beradu di sini
mengakibatkan kondisi suhu yang berubah-ubah.
4. Lapisan Udara Tropopouse
Merupakan lapisan transisi antara lapisan troposfer dan
stratosfer terletak antara 8 – 12 km di atas permukaan laut (dpl). Pada lapisan
ini terdapat derajat panas yang paling rendah, yakni antara – 46 o C sampai –
80o C pada musim panas dan antara – 57 o C sampai – 83 o C pada musim dingin.
Suhu yang sangat rendah pada tropopouse inilah yang menyebabkan uap air tidak
dapat menembus ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, karena uap air segera
mengalami kondensasi sebelum mancapai tropopouse dan kemudian jatuh kembali ke
bumi dalam bentuk cair (hujan) dan padat (salju, hujan es).
3. Stratosfer
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer
dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling
bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu – 70oF atau sekitar – 57oC. Pada
lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang
tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus
kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang
signifikan yang terjadi pada lapisan ini. Dari bagian tengah stratosfer keatas,
pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah semakin naik, karena
bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini
menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar
18oC pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer
dengan lapisan berikutnya.
Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga bagian yaitu:
a. Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 – 35 km dpl,
dengan suhu udara – 50o C sampai -55o C.
b. Lapisan udara panas; terletak antara 35 – 50 km dpl,
dengan suhu – 50o C sampai + 50o C.
c. Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 50 – 80
km dpl, dengan suhu antara +50o C sampai -70o C. karena pengaruh sinar
ultraviolet, pada ketinggian 30 km oksigen diubah menjadi ozon, hingga kadarnya
akan meningkat dari 5 menjadi 9 x 10-2 cc di dalam 1 m3.
4. Mesosfer
Kurang lebih 25 mil atau 40km diatas permukaan bumi terdapat
lapisan transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun
ketika ketinggian bertambah, sampai menjadi sekitar – 143oC di dekat bagian
atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan bumi. Suhu
serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal
es. Daerah transisi antara lapisan mesosfer dan termosfer disebut mesopouse
dengan suhu terendah – 110o C.
5. Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian
sekitar 81 km. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup
tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Perubahan ini terjadi karena
serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga
membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang
dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini
berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh. Molekul oksigen
akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen
dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan
meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan
meningkaknya ketinggian.
Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu:
a. Lapisan Udara E
Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl.
Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan
juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat memantulkan
gelombang radio. Suu udara di sini berkisar – 70o C sampai +50o C .
b. Lapisan udara F
Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga
lapisan udara APPLETON.
c. Lapisan udara atom
Pada lapisan ini, benda-benda berada dalam lbentuk atom.
Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung
dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200o C
Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau
cahaya selatan terjadi di lapisan ini.
6. Eksosfer
Merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada lapisan
ini, kandungan gas-gas atmosfer sangat rendah. Batas antara ekosfer (yang pada
dasarnya juga adalah batas atmosfer) dengan angkasa luar tidak jelas. Daerah yang
masih termasuk ekosfer adalah daerah yang masih dapat dipengaruhi daya
gravitasi bumi. Garis imajiner yang membatasi ekosfer dengan angkasa luar
disebut magnetopause. Adanya refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh
partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga
disebut sebagai cahaya Zodiakal.
1. Teori abiogenist (Generation Spontanin).
Teori ini beranggapan bahwa mahluk hidup terjadi dengan sendirinya dari mahluk pana ahli sebelumnya, abad ke 17. pendapat teori ini sedemikian extreme misalnya diyatakan kecobong berasal dari lumpur, ulat berasal dari bangkai, bahkan dari gandum dapat berubah menjadi tikus hanya dalam satu malam.
2. Teori biogenesis
Teori biogenesis menyatakan bahwa mahluk hidup berasal dari mahluk hidup yang lain. Teori ini memiliki bebrapa sub madhab yaitu:
a. Semua kehidupan berasal dari telur (omne vivum ex ovo). Tokohnya adalah Francisco Redi. Redi membuktikan bahwa ulat dari bangkai berasal dari telur yang meletakkan telurnya dengan sengaja.
b. Semua kehidupan berasal dari jasad hidup sebelumnya. Dengan kata lain, adanya jasad hidup (omne ovoum ex vivum) pelopornya adalah Lazzaro Spalllazani dengan ekspirementasi terhadap kaldu dapat membusuhkan kaldu itu, bila kaldu ditutup rapat setelah memilih maka tidak terjadi pembusukan. Sedemikian jauh sehingga hampir semua ahli biologi sepakat bahwa pemula kehidupan terjadi di bumi ini, tidak diluar bumi. Mereka menemukan makhluk hidup bersel satu sebagai pemula kehidupan, yang kemudian terjadi evolusi organik menjadi evolusi organik menjadi bersel banyak. Lebih lanjut opharin, seorang sarjana rusia mengemukakan hipotesis bahwa terdapat makhluk peralihan dari mahkluk tidak hidup ke mahkluk hidup. Opahrin menegaskan hipotesisnya berdasarkan penelitian ilmu kimia, yakni bahwa tubuh orgnisme 99% terdiri dari senyawa karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen. Pendapat Opharin ini dikuatkan JBS haldane, sehingga teori keduanya dikenal dengan opharine haldane theory. Dengan asal-mula kehidupan termasuk asal-usul manusia di bumi berdasarkan perspektif Al-Qur'an , akan diuraikan terutama pada pembatasan tentang teori evolusi dan rekayasa reproduksi menurut Al-Qur'an akan diuraikan terutama pada pembatasan tentang reproduksi menurut al-Qur'an. Pada bab berikutnya.
C. rumah kaca
Pengetian
Seperti yang sudah dijelaskan secara singkat diatas, efek
rumah kaca merupakan proses pemanasan dari permukaan suatu benda langit
atau diangkasa yang disebabkan oleh komposisi serta keadaan atmosfernya.
Benda-benda langit yang dimaksudkan terutama adalah planet maupun satelit.
Sebenarnya efek rumah kaca hampir ada diberbagai planet di tata surya seperti
Mars, Venus, dan benda-benda langit lainnya, namun pembahasa penuhnya adalah
efek rumah kaca di planet Bumi yang kita tinggali ini. Istilah ini sebenarnya
sudah dikenal sejak tahun 1824 oleh seorang fisikawan asal Perancis bernama
Jean Baptise Joseph Fourier. Sang fisikawan ini memang sudah dikenal dengan
studinya yakni Deret Fourier serta penerapannya pada masalah arus panas. Nah,
efek rumah kaca tentu saja mempunyai kaitan yang sangat erat dengan gas rumah
kaca. Hal ini lantaran gas rumah kaca itu merupakan sekumpulan gas-gas pada
atmosfer yang menjadi sebab adanya efek rumah kaca. Gas-gas yang disebut gas
rumah kaca bisa muncul secara alami di lingkungan bumi, namun bisa juga timbul
karena aktivitas manusia.
Setidaknya gas rumah kaca yang dianggap paling banyak adalah
berasal dari uap air yang dimana unsur tersebut mencapai atmosfer akibat
penguapan air laut, danau serta sungai. Sedangkan karbondioksida merupakan gas
terbanyak kedua setelah uap air. Untuk gas rumah kaca lain dari proses alami
diantaranya adalah letusan vulkanik dari gunung berapi, pernapasan hewan maupun
manusia yang menghirup oksigen lalu membuang karbondioksida serta dan
pembakaran material organik seperti tumbuhan maupun kegiatan industri. Meskipun
uap air juga turut bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari adanya efek
rumah kaca, namun kebanyakan orang menganggap bahwa efek rumah kaca hanya
diakibatkan oleh naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) serta gas-gas
lain. Anggapan tersebut memang bisa dianggap tidak salah, namun kurang tepat.
Karbondioksida
Kenaikan karbon dioksida (CO2) yang merupakan sejenis
senyawa kimia berbentuk gas ini biasanya disebabkan oleh adanya pembakaran
bahan bakar minyak, batu bara serta bahan bakar organik lainnya yang melampaui
kemampuan tumbuhan-tumbuhan maupun laut untuk menyerapnya. Hal inilah yang
akhirnya mengakibatkan adanya efek rumah kaca.
Metana
Gas Hidrokarbon Metana biasanya dilepaskan selama
produksi serta transportasi batu bara, gas alam, maupun minyak bumi. Metana
yang dianggap sebagai komponen utama gas alam masuk dalam kategori gas rumah
kaca dan mengakibatkan efek rumah kaca.
Nitrogen Oksida
Sebuah gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil
dan juga dari lahan pertanian. Gas Nitrogen Oksida dihasilkan dari reaksi
antara nitrogen dan oksigen di udara saat terjadi pembakaran, biasanya pada
suhu tinggi. Sering kali gas ini berasal dari tempat dengan kepadatan lalu
lintas tinggi. Gas ini juga termasuk gas rumah kaca dan bisa mengakibatkan efek
rumah kaca.
Gas-Gas Lain
Selain Karbondioksida, Metana dan Nitrogen Oksida yang
menyumbang gas rumah kaca, ada pula beberapa gas lain diantaranya adalah
belerang dioksida, klorofluorokarbon (CFC) dan lain-lain.
Akibat Efek Rumah Kaca
Sudah sejak lama para ilmuwan mengkhawatirkan akibat dari
efek rumah kaca karena bisa merusak lingkungan. Salah satu akibatnya yang sudah
terasa adalah dengan meningkatnya suhu permukaan bumi yang akhirnya bisa
mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem. Tentunya hal tersebut
dapat mengakibatkan terganggunya hutan serta ekosistem lain di bumi, dan
mengurangi kemampuannya guna menyerap karbon dioksida di atmosfer.
Efek rumah kaca sebenarnya tidak selalu buruk dan justru
sangat dibutuhkan karena jika tidak ada nantinya bisa mengakibatkan bumi
menjadi sangat dingin atau bisa keseluruhan akan tertutupi es. Namun jika
gas-gas yang bisa membuat efek rumah kaca telah berlebihan di atmosfer,
akibatnya akan mengakibatkan pemanasan global.
Ada satu cara yang “mujarab” untuk mengurangi gas rumah
kaca, yakni dengan memelihara pepohonan serta menanam pohon lebih banyak. Pohon
dianggap mampu menyerap karbon dioksida lebih cepat dan dalam jumlah banyak,
memecahnya melalui fotosintesis, maupun menyimpan karbon pada kayunya. Salah
satu upaya dunia internasional untuk menanggulangi gas rumah kaca adalah dengan
mengadakan konvensi yang disebut Protokol Kyoto. Protokol Kyoto memerintahkan
negara-negara dunia untuk berkomitmen mengurangi emisi/pengeluaran karbon
dioksida serta lima gas rumah kaca lainnya untuk menanggulangi dampak efek
rumah kaca.
Penutup
Dalam pembuatan karya ilmia ini mungkin kurang sempurna, di
karenakan adanya keterbatasan-keterbatasan tertentu. Maka dari itu, sangatlah
di perlukan kritikan-kritikan maupun saran dari rekan-rekan maupun pembaca agar
dalam proses pembuatan makalah bahasa Indonesia ini lebih baik lagi dari yang
sebelumnya. Karena kesempurnaan itu hanyalah milik ALLAH SWT. Seseorang semoga
menjadi bacaan yang berguna bagi paca pembaca sekalian
terimakasih……………………………..
Daftar pustaka
http://maslakulfalahklaling.blogspot.com/2013/05/lapisan-bumi-dan-penjelasannya.html
http://portal.paseban.com/popular_science/127791/efek-rumah-kaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar