kiriman favorit

Kamis, 29 September 2016

Psikologi klinis


1.    Psikologi klinis
Menurut markam dan slamet i.s.(2003) pengabungan istilah "psikolog" yang terkait dengan psikolog akademik atau psikologisebagai ilmu dengan istilah “klinik” yang artinya tempat orang berobat, pertama kali dilakukan oleh L.witmer. pengabungan ini dapat dilihat bahwa bidang terapan ini berpijak pada dua disiplin ilmu yang berbeda yakni psikologi akademik dan kedokteran.
Klinik psikologi atau “psychological clinic” pertama kali di dirikan witmer tahun  1980. Pada klinik ini tugas psikolog ialah memeriksa anak-anak yang mengalami kesulitan pelajaran.

            Apa saja bidang-bidang kajian terkait psikologi klinis?
Menurut markam dan slamet i.s.(2003) bidang-bidang kajian terkait       psikologi klinis yaitu:
a.     Psikopatologi
psikopatologi adalah bidang yang mempelajari patologi atau kelainan dari proses kejiwaan. Istilah ini digunakan dalam lingkungan psikiatri. Psikopantologi sebenarnya tidak termasuk psikologi klinis, walaupun demikian seorang psikolog klinis harus menguasai psikopantologi untuk dapat berhasil dalam pekerjaan diagnostiknya.
b.    Psikolohi medis
Merupakan suatu penjabaran dari psikologi umum dan psikologi kepribadian untuk ilmu kedokteran. Tujuanya adalah untuk melengkapi pengetahuan kedokteran tentang gambaran biologis manusia dengan gambaran kehidupan kejiwaan, fungsi-fungsi psikis, berpikir, pengamatan, afek serta kehidupan perasaan pada manusia normal. Pengetahuan menyeluruh tentang fungsi normal pada individu ini akan menjadi dasar dalam mengenali kejiwaan yang tergangu.
c.     Prikologi abnormal
Istilah ini baru popular pada tahu 50-an. Nama ini diciptakan oleh psikolog-psikolog yang ingin mengklasifikasikan keadaan yang tidak normal yang mungkin terjadi pada individu. Salah satu contohnya adalah intelegensi: IQ normal ialah antara 90-110, di atas angka ini iaalah supranormal, di bawahnya subnormal, yang digolongkan lagi menjadi dull normal, debil dan imbecil.
d.    Psikologi konflik dan pato-psikologi
kedua nama ini diusulkan untuk menunjukan bahwa seseorang yang membutuhkan pertolongan psikologi tidak selalu ‘sakit.’ Pertolongan psikologi dapat diberikan kepadamereka yang mengalami kesulitn, misalnya konflik, ketegangan, dan sebagainya yang dapt mengangu keseimbangan. Kesulitan ini belum terlalu akut sehingga individu belum dikatakan ‘sakit’. Kadang-kadang manifestasi dari konflik pada seorang justru merupakan sesuatu yang inheren dan tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan dan perkembangan manusia, khususnya dalam masyarakat yang dinamis dengan system nilai yang sering berubah.
e.     Mental health dan ‘mental hygiene
istilah mental hygiene lebih dekat dengan bidang kedokteran. Istilah ini lebih banyak membahas dari segi penyembuhan. Mental health lebih banyak membahas dari segi preventifnya. Mental hygiene bertugas mempertahankan dan memelihara kesehatan mental dan mencegah terjadinya ganguan mental. Dalam praktinya, mental hygience mencakup juga penyembuhan sedini mungkin atas ganguan mental. Dalam praktiknya, mental hygiene mencakup juga penyembuhan sedini mungkin atas ganguan mental, membahas tentang bagaimana mempertahankan dan memelihara kesehatan mental dan mencegah terjadinya ganguan mental

Daftar pustaka

Slamet I.S. suprapti & markam, sumarmo.(2003). Psikologi klinis. Jakarta: UI-   press



mohon untuk membeli buku aslinya yah :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar