1. Psikologi klinis
Menurut markam dan slamet
i.s.(2003) pengabungan istilah "psikolog" yang terkait dengan
psikolog akademik atau psikologisebagai ilmu dengan istilah “klinik”
yang artinya tempat orang berobat, pertama kali dilakukan oleh L.witmer.
pengabungan ini dapat dilihat bahwa bidang terapan ini berpijak pada dua
disiplin ilmu yang berbeda yakni psikologi akademik dan kedokteran.
Klinik psikologi atau “psychological
clinic” pertama kali di dirikan witmer tahun
1980. Pada klinik ini tugas psikolog ialah memeriksa anak-anak yang
mengalami kesulitan pelajaran.
Apa saja bidang-bidang kajian
terkait psikologi klinis?
Menurut markam dan slamet i.s.(2003)
bidang-bidang kajian terkait psikologi klinis yaitu:
a. Psikopatologi
psikopatologi adalah
bidang yang mempelajari patologi atau kelainan dari proses kejiwaan. Istilah ini
digunakan dalam lingkungan psikiatri. Psikopantologi sebenarnya tidak termasuk
psikologi klinis, walaupun demikian seorang psikolog klinis harus menguasai
psikopantologi untuk dapat berhasil dalam pekerjaan diagnostiknya.
b. Psikolohi medis
Merupakan suatu penjabaran
dari psikologi umum dan psikologi kepribadian untuk ilmu kedokteran. Tujuanya adalah
untuk melengkapi pengetahuan kedokteran tentang gambaran biologis manusia
dengan gambaran kehidupan kejiwaan, fungsi-fungsi psikis, berpikir, pengamatan,
afek serta kehidupan perasaan pada manusia normal. Pengetahuan menyeluruh
tentang fungsi normal pada individu ini akan menjadi dasar dalam mengenali
kejiwaan yang tergangu.
c. Prikologi abnormal
Istilah ini baru popular pada
tahu 50-an. Nama ini diciptakan oleh psikolog-psikolog yang ingin
mengklasifikasikan keadaan yang tidak normal yang mungkin terjadi pada
individu. Salah satu contohnya adalah intelegensi: IQ normal ialah antara
90-110, di atas angka ini iaalah supranormal, di bawahnya subnormal, yang digolongkan
lagi menjadi dull normal, debil dan imbecil.
d. Psikologi konflik dan
pato-psikologi
kedua nama ini diusulkan
untuk menunjukan bahwa seseorang yang membutuhkan pertolongan psikologi tidak
selalu ‘sakit.’ Pertolongan psikologi dapat diberikan kepadamereka yang
mengalami kesulitn, misalnya konflik, ketegangan, dan sebagainya yang dapt
mengangu keseimbangan. Kesulitan ini belum terlalu akut sehingga individu belum
dikatakan ‘sakit’. Kadang-kadang manifestasi dari konflik pada seorang justru
merupakan sesuatu yang inheren dan tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan dan
perkembangan manusia, khususnya dalam masyarakat yang dinamis dengan system nilai
yang sering berubah.
e. Mental health dan ‘mental
hygiene
istilah mental hygiene
lebih dekat dengan bidang kedokteran. Istilah ini lebih banyak membahas dari
segi penyembuhan. Mental health lebih banyak membahas dari segi preventifnya. Mental
hygiene bertugas mempertahankan dan memelihara kesehatan mental dan mencegah
terjadinya ganguan mental. Dalam praktinya, mental hygience mencakup juga
penyembuhan sedini mungkin atas ganguan mental. Dalam praktiknya, mental
hygiene mencakup juga penyembuhan sedini mungkin atas ganguan mental, membahas
tentang bagaimana mempertahankan dan memelihara kesehatan mental dan mencegah
terjadinya ganguan mental
Daftar pustaka
Slamet I.S. suprapti
& markam, sumarmo.(2003). Psikologi klinis. Jakarta: UI- press
mohon untuk membeli buku aslinya yah :D
mohon untuk membeli buku aslinya yah :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar