Mediasi
Mediasi adalah upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan
pihak ketiga yang netral, yang tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan
yang membantu pihak-pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian (solusi) yang
diterima oleh kedua belah pihak.
Mediasi disebut emergent mediation apabila mediatornya
merupakan anggota dari sistem sosial pihak-pihak yang bertikai, memiliki
hubungan lama dengan pihak-pihak yang bertikai, berkepentingan dengan hasil
perundingan, atau ingin memberikan kesan yang baik misalnya sebagai teman yang
solider.
Pengertian mediasi menurut Priatna Abdurrasyid yaitu suatu
proses damai dimana para pihak yang bersengketa menyerahkan penyelesaiannya
kepada seorang mediator (seseorang yg mengatur pertemuan antara 2 pihak atau lebih
yg bersengketa) untuk mencapai hasil akhir yang adil, tanpa biaya besar besar
tetapi tetap efektif dan diterima sepenuhnya oleh kedua belah pihak yang
bersengketa. Pihak ketiga (mediator) berperan sebagai pendamping dan penasihat.
Sebagai salah satu mekanisme menyelesaikan sengketa, mediasi digunakan di
banyak masyarakat dan diterapkan kepada berbagai kasus konflik.
Model of Consciousness
Model of Consciousness adalah penjelasan teoritis yang
menghubungkan antara bagian kesadaran dalam otak manusia dan fenomena
kesadaran. Model of consciousneess antara lain:
· Global
Workspace Models, dikemukakan oleh Baars (1988)
· Multiple
Draft Theory, dikemukakan oleh Daniel Dennett (1991)
· The Dynamic
Core, dikemukakan oleh Tononi and Edelman (1998)
· Information
Integration dikemukakan oleh Tononi (2004)
·
Thalamocortical rhythms dikemukakan oleh Llinas, Ribary, Contreras &
Pedroarena (1998)
· Coalitions
of Neurons dikemukakan oleh Crick and Koch (1990)
· Field Models dikemukakan oleh Kinsbourne
(1988)
Meskipun teori mengenai model of consciousness sangat
beragam, namun benang merrah dari semua pendekatan yang beragam tersebut adalah
mempelajari korelasi antara aktivitas otak dan aspek kesadaran manusia.
Collective Unconsciousness
Adalah bagian dari psikoanalisis yang dikemukakan oleh Carl
Jung,collective unconsciousness adalah bagian dari unconscious mind yang
terdapat di dalam manusia dan semua bentuk kehidupan yang memiliki sistem
saraf, dan menjelaskan bagaimana struktur dari psyche secara otomatis
mengorganisir berbagai macam pengalaman
Etika dalam penelitian
dengan bantuan internet
Etika penelitian internet adalah seperangkat asas atau nilai
yang berkenaan dengan penggunaan komputer. Etika berasal dari 2 suku kata yaitu
etika (bahasa Yunani: ethos) adalah adat istiadat atau kebiasaan yang baik
dalam individu, kelompok, maupun masyarakat dan komputer (bahasa Inggris: to
compute) merupakan alat yang digunakan untuk menghitung dan mengolah data.
Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus meningkat dari waktu ke
waktu membuat etika komputer menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami
oleh masyarakat luas.
Etika penelitian dengan bantuan internet berkaitan dengan
“benar” atau “salah” dalam melakukan penelitian. Seorang peneliti dalam hal ini
perlu memperhitungkan apakah penelitiannya layak atau tak layak.
Adanya peraturan yang harus dilakukan dalam etika penelitian
dalam internet, di antaranya adalah:
1. Menghormati
martabat subjek penelitian
Penelitian yang dilakukan harus menjunjung tinggi martabat
seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi subjek
juga harus dihargai.
2. Asas
kemanfaatan.
Penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan
resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang
diperoleh lebih besar daripada resiko/dampak negatif yang akan terjadi. Selain
itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga
kesejahteraan manusia.
3. Berkeadilan
Dalam melakukan penelitian, setiap orang diberlakukan sama
berdasarkan moral, martabat, dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti
maupun subjek juga harus seimbang.
4. Informed
consent
Informed consent merupakan pernyataan kesediaan dari subjek
penelitian untuk diambil datanya dan ikut serta dalam penelitian. Aspek utama
informed consent yaitu informasi, komprehensif, dan volunterness. Dalam
informed consent harus ada penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan.
Baik mengenai tujuan penelitian, tatacara penelitian yang akan dilakukan,
manfaat yang akan diperoleh, kemungkinan resiko yang akan terjadi, dan adanya
pilihan bahwa subjek penelitian dapat menarik diri kapan saja.
Dan dalam penelitian yang dilakukan harus menghargai
kebebasan individual untuk bertindak sebagai responden atau subjek penelitian
dalam melakukan survey di internet. Responden juga harus dijamin dan dilindungi
karena pengambilan data dalam penelitian akan menyinggung ke arah hak asasi
manusia. Meskipun suatu penelitin sangat bermanfaat, namun apanila melanggar
etika penelitian, makan penelitian.
Beberapa faktor yang menyebabkan
tindak plagiat masih terjadi di kalanagan mahasiswa adalah:
1. Kurangnya
pengetahuan tentang aturan penulisan karya ilmiah.
Mahasiswa seringkali di berikan banyak tugas oleh dosen. Di
dalam membuat tugas yang di berikan oleh dosen, sebagian mahasiswa belum mengerti tentang bagaimana tata cara membuat
karya ilmiah. Oleh sebab itulah sangat
penting untuk memahami tata cara penulisan yang baik dan benar.
2. Penyalahgunaan
teknologi
Di dalam erang yang serba modern, banyak sekali kita
mendapatkan sebuah informasi. Entah itu
melalui medai cetak maupun media elektronik. Akan tetapi banyak mahasiswa yang menggunakan teknologi sebagai
bahan referensinya, internet adalah
salah satu contoh yang sering di gunakan oleh mahasiswa
untuk bahan referensi. Akan tetapi
mahasiswa sering tidak mencantumkan sumber yang mereka peroleh ke dalam
tugasnya.
3. . Malas.
Sifat malas pasti ada pada dalam diri seorang manusia, begitupun seorang mahasiswa pasti
mempunyai sifat malas. Karena dengan banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen
sehingga mereka mengambil jalan pintas dengan
copy-paste karya seseorang
dengan tidak mencantumkan darimana sumber yang mereka
dapatkan.
4. Tidak percaya
diri
Mahasiswa sangat berbeda sekali dengan seorang
siswa. Seringkali mereka tidak percaya diri akan pikiran-pikiran yang
mereka keluarkan. Bahkan mereka beranggapan karya orang orang lain di anggap lebih sempurna dari pada
karyanya sendiri. Tetapi tiu belum pasti
benar. Yang harus di tanamkan di dalam diri setiap mahasiswa adalah kepercayaan diri.
5. Hanya
menginginkan nilai bagus.
Bayak mahasiswa yang kuliah hanya untuk mendapatkan gelar
saja. Mereka tidak dapat mengembangkan pola fikirnya. Sehingga mereka
berfikiran sempit dengan beranggapan kuliah
hanya untuk mendapat nilai bagus. Sehingga mereka mengambil jalan pintas
untuk mendat nilai bagus dari dosen.
6. Sanksi belum ditegakkan
secara tegas.
Di Indonesia sudah
terdapat perlindungan terhadap
hasil karya seseorang. Akan tetapi hukum yang sudah ada belum secara maksimal
di tegakkan. Sehingga tindak plagiat masih terjadi di kalangan mahasiswa.
Bahkan tidak dapat di bedakan antara kaya yang asli dengan karya jiplakkan.
Karena ahlinya seorang plagiator.
Upayah mengurangi
perilaku plagiat
Ditinjau dari faktor-faktor
yang telah diuraikan diatas,
penyebabkan plagiat tetap berlangsung di kalangan mahasiswa, ada beberapa upaya
yang harus di lakukan oleh mahasiswa untuk mengurangi plagiat ialah sebagai
berikut:
1. Mempelajari
tata cara penulisan karya ilmiah.
Di dalam kehidupan
sebagai mahasiswa kita harus selalu membaca. Kita pasti mendapatkan buku
panduan untuk membuat sebuah karya tulis ilmiah. Sehingga kita baca dan pahami
bagaimana tatacara dalam membuat sebuah
karya tulis ilmiah.
2. Tindakan yang
tegas bagi para plagiator.
Hukum harus bertidak tegas terhadap para plagiator.
Jangan pandang bulu. Sehingga dalam penegakan
hukum dapat berjalan dengan lancar dan membuat jera para plagiator.
3. Menanamkan
moral anti plagiat dalam diri sendiri.
Penanaman moral anti
plagiat sangat penting sekali. Mereka harus percaya diri dalam mengerjakan
tugas. Bukan nilai yang baik dalam mengerjakn tugas, tetapi ilmu yang
bermanfaatlah yang kita cari. Sehingga terdi sifat menghargai antar karya
seseorang.
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar